SURABAYA — Program Beasiswa ‘Super Camp SBMPTN’ yang diselenggarakan Lembaga Amil Zakat dan Infaq Al-Ma’un (LAZIM) resmi ditutup, Ahad (15/6). Setelah menerima bimbingan intensif selama 44 hari, seluruh peserta Super Camp siap mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 17 Juni besok.
Salah satu peserta bimbingan Umi Rahmawati mengatakan, banyak hal yang didapat selama mengikuti bimbingan. Semua materi untuk persiapan SBMPTN telah diajarkan dengan sangat baik dan dalam oleh guru pembimbing. Sehingga persiapan secara akademik dirasa sudah dilakukan secara maksimal untuk menghadapi SBMPTN.
Selama 44 hari digembleng, dia dan teman-temannya merasa nyaman dan sangat terbantu dalam memahami setiap materi untuk persiapan SBMPTN. Metode yang digunakan, kata dia, sangat berbeda dengan yang ada pada lembaga bimbingan belajar umumnya. Ia mengaku lebih mudah dalam memahami isi materi. Ditambah suasana khas pesantren sangat kental dalam setiap aktivitas keseharian.
Menurutnya, bimbingan dari aspek spiritual juga diberikan secara berimbang dengan bimbingan akademik sehingga membuatnya semakin optimis. “Insya Allah saya siap lahir batin (mengikuti SBMPTN),” katanya saat ditemui di sela acara penutupan di Masjid Raudlatul Musyaawaroh, Kemayoran, Surabaya, Ahad (15/6).
Ketua Panitia Super Camp SBMPTN, Muhammad Zulkifli Syamsiar mengatakan, bimbingan awalnya dijadwalkan selama 36 hari dari tanggal 3 Mei hingga 7 Juni. Karena permintaan peserta, bimbingan diperpanjang hingga 15 Juni atau dua hari menjelang SBMPTN dilangsungkan. Sehingga, kata dia, durasi bimbingan menjadi 44 hari penuh.
Menurut Zulkifli, hal ini dilakukan karena peserta merasa nyaman dengan sistem belajar yang diterapkan di Super Camp. “Mereka minta sampai pas jelang tes (SBMPTN), biar peserta juga lebih matang lagi dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian SBMPTN,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dari total 35 peserta, 8 di antaranya sudah diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 7 orang melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan 1 orang melalui jalur Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama RI. Dengan rincian, 2 orang diterima di Unair, 5 di ITS, dan 1 di UGM.
Zulkifli menambahkan, prosesi penutupan program bimbingan belajar gratis ini dilakukan lebih untuk kontemplasi. Penutupan diawali dengan khotmil qur’an yang dimulai sejak Ahad ba’da Subuh sampai sore hari. Kemudian ba’da Ashar mereka melakukan istighosah dengan dipimpin Ustadz Shohibi, alumni Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Selepas Isya’ penutupan formal dilangsungkan. Ketua Dewan Syari’ah LAZIM, Mohammad Arif Widodo menutupnya secara resmi di Masjid yang berada di Jalan Indrapura Surabaya itu.
Sementara itu, Direktur Utama LAZIM, Imam Chasoni mengatakan, selama 44 hari bimbingan semuanya berjalan lancar. Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan kepercayaan terhadap LAZIM. Seperti diketahui, LAZIM sendiri didirikan dan dikelola oleh alumni ITS Surabaya.
“Alhamdulillah semua lancar. Mudah-mudahan semua peserta bisa diterima melalui jalur SBMPTN. Dan yang paling penting mereka inilah yang kita siapkan untuk menjadi kader-kader muda Ahlus Sunnah Wal Jamaah,” ujarnya.