Breaking News

Buletin Al Ma’un Edisi 43

Zikir, Pintu Menuju Kesempurnaan Hidup

Fadzkuruunii Adzkurkum Wasykuruulii Wa Laa Takfuruun

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

(QS. al-Baqarah: 152)

 

Demikianlah ayat yang sering dikutip, namun mengamalkannya gampang-gampang susah. Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap tarikan nafas dan kesadaran, manusia seyogyanya selalu menempatkan Allah sebagai palabuhan terakhir. Artinya, manusia dapat mengingat Allah di mana saja dan kapan saja selama ia masih berada di atas bumi-Nya.

Dalam konteks ‘ingat kepada Allah’ ini, umat Islam tidak pernah lepas dari tiga hal: do’a, wirid dan zikir. Do’a adalah permintaan atau permohonan sesuatu kepada Allah untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Wirid merupakan bacaan tertentu untuk mendapatkan ‘aliran’ berkah dari Allah. Sedangkan zikir adalah segala gerak-gerik dan aktivitas yang berobsesi pada kedekatan atau taqarrub kepada Allah. Melafadz-kan kata-kata tertentu yang mengandung unsur ingat kepada Allah juga termasuk zikir. Dalam pandangan kesufian, zikir merupakan hal yang sangat penting karena merupakan langkah pertama cinta kepada Allah.

Zikir merupakan bentuk komitmen dan kontinuitas untuk meninggalkan kondisi lupa kepada Allah dan memasuki wilayah musyahadah (persaksian), sekaligus untuk mengalahkan rasa takut bersamaan dengan rasa kecintaan yang mendalam. Zikir dapat dimaknai juga dalam pengertian ‘berlindung kepada Allah’. Dapat juga dikatakan zikir adalah upaya mengingat Allah yang dapat dilakukan dengan diam-diam atau bersuara.

Comments

comments

Pages ( 1 of 3 ): 1 23Next »