Kesediaan berbagi dengan yang lain ditunjukkan oleh Allah SWT melalui ayat-ayat-NYA. Ayat yang paling sering kita temui adalah dalam rukun sholat. Di akhir sholat, diwajibkan membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, inilah ayat-NYA. Tanpa sadar, kita diperintahkan untuk melihat keadaan orang lain, terutama di sekitar kita. Apakah ada yang kekurangan ?
Tepatnya, pertengahan 2009, Lembaga Amil Zakat dan Infaq Al Ma’un (LAZIM) resmi didirikan oleh sekelompok alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Penggagas berkeyakinan bahwa , kita bukanlah orang yang berlimpahan harta, tetapi bukan pula pengangguran yang coba mengais rezeki dengan menjadi amil zakat. Kita sadar, tidaklah perlu menunggu kaya raya untuk berbagi, tidak pula memaksakan berbagi di kala kekurangan. Kita mencoba belajar berbagi dengan sesama, dengan selazim-lazimnya. “Kita bukanlah orang yang berlimpahan harta, tetapi bukan pula pengangguran yang coba mengais rezeki dengan menjadi amil zakat”
Lembaga ini didedikasikan untuk memberdayakan masyarakat di tengah ketimpangan sosial, ekonomi dan pendidikan. Pada aktifitasnya, LAZIM memnfokuskan pada wilayah pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
VISI
Menjembatani ketimpangan sosial masyarkat dalam bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
MISI
- Membangun masyarakat sadar zakat
- Menyelenggara kan aktifitas dalam bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan demi terwujudnya masyarakat tanpa kelas.