Adalah Drs.H.A.Bashori Shanhaji, M.Si yang telah menulis buku Warisan Islam Nusantara : GURU NGAJI LANGGAR, Tantangan Tradisi dan Dakwah. Buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Muara Progresif (Surabaya), bekerja sama dengan Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ) Paiton-Probolinggo.
Siapapun mafhum, bahwa guru ngaji mempunyai peran yang tak dapat diremehkan dalam mendidik dan membangun karakter anak bangsa. Darinya, anak-anak kita diajak berkenalan dengan aksara arab, hingga mampu membacanya (membunyikan) secara baik sesuai dengan ilmu tajwid. Pula, mengajarkan tata cara berdo’a, berdzikir, dan melaksanakan sholat.
Tak sampai di situ, anak-anak kita, secara tidak langsung diajarkan bersosialisasi dengan teman-temannya. Membangun hubungan seperguruan dan menghidupkan amaliyah keagamaan di musholla (langgar).
Bagi kita, orang tua, yang dulu berkesempatan menjalani hidup sebagai santri langgar, kenangannya cukup lekat. Senda gurau, berburu jangkrik, rujakan, gobak sodor hingga larut malam, lanjut tidur berjamaah di musholla. Wow !, rasanya ingin mengulanginya. Minimal yang bisa kita lakukan, mendekatkan anak-anak kita dengan kehidupan indah itu. Eman kan !.
Selain lika-liku perjalanan tradisi dan dakwah guru ngaji, buku tersebut dilengkapi dengan ijazah do’a-do’a, khususnya bagi guru ngaji. Salah satunya adalah do’a ketika hendak berangkat mengajar ngaji, yang diijazahkan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari.
Alhamdulillah, buku tersebut, rencananya dijadikan salah satu kado maulid untuk guru ngaji tahun ini.
Sebelumnya, pada bulan Robi’ul Awal ini, LAZIM bekerja sama dengan Takmir Masjid Darul Ihsan (Kendit-Situbondo) akan melangsungkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H. Acara yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 17 Desember 2016 tersebut dirangkai dengan tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk KHR.As’ad Syamsul Arifin (Tokoh/Ulama Legendaris Situbondo), penyerahan kado maulid untuk guru ngaji, dan pengajian umum.