Breaking News

Buletin Al Ma’un Edisi XXIII

Renungan Harian Sepanjang Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan, Marhaban ya syahru shiyam.

Tidak terasa, kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Itu artinya, kita akan memasuki lembah illahi, dari hari ke hari, hingga genap sebulan ataupun 29 hari. Dengan renungan hari demi hari ini, barangkali kita bisa terbantu untuk menghayati puasa kita, baik puasa lahir maupun puasa batin, puasa fisik maupun puasa hati kita.

***

# Hari Pertama:
Puasa itu untuk-Ku (Allah), dan Aku (Allah) sendiri yang akan membalasnya”. Demikian hadits Qudsi. Berarti hari pertama ini, seluruh hasrat, kehendak, cita rasa, tekad, tujuan dan niat, yang menggumpal di hati kita hanya untuk Allah Ta’ala semata. “Oh Tuhan, hatiku untukmu… Dahaga kerongkongan dan perut keroncongan adalah pestanya hatiku dengan Mu… Hatiku tak ingin selain DiriMu…”

# Hari Kedua:
Dalam kata RAMADHAN, ada huruf Ra’, Mim, Dhad, Alif, Nun.

1) Ra’, Ridlwanuhu = Ridlanya Allah. 2) Mim, Mahabatuhu = Cintanya Allah, 3) Dhad, Dhomanuhu = Jaminan Allah, 4) Alif, Ulfatuhu = Kemahalembutan-Nya, 5) Nun, Nuruhu = CahayaNya.

Semua diperuntukkan orang-orang yang berpuasa. Bersyukurlah, karena anda telah dicatat dalam Catatan-Nya sebagai orang yang berpuasa. Jika tidak, hanya lapar dan dahaga belaka.

# Hari Ketiga:
Jika ada emosi, jika ada yang menjengkelkan di pagi hari, di terik matahari, atau menjelang senja kala tiba, kembalikan hatimu kepada-Nya, siapa tahu ujian dan cobaan itu sedang menimbang naiknya derajatmu. Ingatlah kegembiraan orang-orang yang sedang berbuka, segala masalah jadi lupa.

# Hari Keempat:
Mata, perut, hidung, telinga, kelamin, mulut, sedang menahan diri dari tarikan syahwatnya. Hati harus menahan diri dari segala iming-iming nafsu dan duniawinya. Ruh, adalah arus kuat yang menggerakkan menuju Allah. Sirr (rahasia jiwa) tak ingin ada selain Allah.

# Hari Kelima:
Jika ada penyesalan karena tindakan dosa yang kau lakukan selama empat hari lalu di tengah berpuasa, janganlah penyesalan itu membuatmu semakin jauh dari harapan kepada-Nya. Karena hari-hari esok adalah Cahaya-Nya, dan hari ini bukalah jendela pintu hatimu untuk bias Cahaya paginya yang indah.

Comments

comments

Pages ( 1 of 3 ): 1 23Next »