Breaking News

Buletin Al Ma’un Edisi XXVIII

Dalil Ahlussunnah wal Jama’ah
Mengikuti Mainstream al-Jama’ah

Sebagian hadits-hadits tentang perpecahan umat menjelaskan bahwa golongan yang selamat ketika umat Islam terpecah belah menjadi beragam golongan adalah golongan al-Jama’ah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Saw yang artinya:

Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan r.a, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh orang yang sebelum kamu dari pengikut Ahli Kitab terpecah belah menjadi 72 golongan. Dan umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 golongan akan masuk ke neraka, dan satu golongan yang akan masuk surga, yaitu golongan al-Jama’ah.” (HR. Abu Dawud)

Dalam hadits lain, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:

Dari Umar bin al-Khattab r.a, berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Ikutilah kelompok yang banyak dan jauhi perpecahan. Karena setan bersama orang yang sendirian. Setan akan lebih jauh dari orang yang berduaan. Barangsiapa yang menginginkan tempat yang lapang di surga, maka ikuti al-Jama’ah.” (HR. al-Tirmidzi dan ia berkata: “Hasan Shahih”, an-Nasai, Ahmad, dan al-Hakim menshahihkannya)

Dari hadits di atas memberi penjelasan, bahwa golongan yang selamat ketika kaum Muslimin terpecah belah menjadi 73 golongan adalah al-Jama’ah. Dari sini berkembang pertanyaan, apa yang dimaksud dengan al-Jama’ah? Ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kata al-Jama’ah dalam hadits di atas. Namun perbedaan mereka, bukan perbedaan yang bersifat kontradiktif (tadhad), di mana pendapat yang satu menafikan pendapat yang lain. Tapi, perbedaan keragaman (tanawwu’), di mana pendapat yang satu melengkapi terhadap pendapat yang lain. Berikut ini maksud al-Jama’ah dalam pandangan ulama.

  1. Disebut Aliran al-Jama’ah

Kata al-Jama’ah dalam hadits-hadits di atas mengacu pada pengertian golongan yang memang dikenal dengan al-Jama’ah. Al-Imam Abu al-Muzhaffar al-Asfarayini dalam al-Tabshir fi al-Din menjelaskan:

Di antara ciri khas Ahlussunnah wal Jama’ah, adalah diterangkan dalam riwayat lain, bahwa Nabi Saw pernah ditanya tentang kelompok yang selamat, kemudian beliau menjawab: “Kelompok yang selamat adalah al-Jama’ah”. Ini adalah identitas yang khusus kepada kita (mazhab al-Asy’ari dan al-Maturidi), karena semua orang yang alim dan yang awam dari berbagai golongan, menamakan mereka dengan nama Ahlussunnah wal Jama’ah. Nama al-Jama’ah tidak mencakup golongan Khawarij, karena mereka tidak berpandangan perlunya menjaga kebersamaan. Tidak mencakup golongan Rafidhah (Syiah), karena mereka juga tidak berpandangan perlunya menjaga kebersamaan. Tidak pula mencakup golongan Mu’tazilah, karena mereka tidak mengakui kebenaran ijma’ sebagai dalil. Sifat kolektivitas yang disebutkan oleh Rasul Saw ini tidak layak bagi mereka.”

Pengakuan bahwa mazhab al-Asy’ari dan al-Maturidi adalah Ahlussunnah wal Jama’ah juga dikemukakan oleh mayoritas ulama mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali.

Comments

comments

Pages ( 1 of 3 ): 1 23Next »